Jangan takut gagal ketika baru saja
memulai usaha. Yang penting pede, dan teruslah bermimpi!
Mengapa kini banyak orang mulai
memilih membuka usaha sendiri? Tentu banyak sekali alasan yang
melatarbelakanginya. Salah satunya faktor kebutuhan yang makin meningkat,
seiring kenaikan harga di segala bidang.
Misalnya, seorang perempuan yang
sudah lama bekerja kantoran, merasa kariernya tak berkembang, dan ia pun bosan
jika tinggal di rumah hanya mengurus anak saja. Nah, dengan berwirausaha,
"Ia jadi makin terbuka, pintar mengatur uang, bisa mencari target pasar,
tahu cara berpromosi, bahkan membuat produknya sendiri.Ia jadi lebih berkembang
dari sebelumnya."
Lalu, usaha apa
saja yang dapat dilakukan di rumah? Menurut Zizi, berbagai usaha dapat
dilakukan. Membuka les privat, salon, spa, pijat dan aromaterapi, menerima
jahitan, membuka butik, kantin, katering, dan membuat kue, bahkan membuat
website atau blog. Berikut tips dari Zizi, yang harus diperhatikan ketika akan
memulai usaha bagi para pemula:
MilikiMimpi!
Bermimpilah jadi pengusaha sukses, punya uang banyak, bisa liburan ke luar negeri dan tempat-tempat eksoktis, atau tak perlu memikirkan pekerjaan lagi karena sudah punya banyak uang. Lalu bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut berkhayal atau bermimpi.
2.
Obesi dan Hobi
Apa, sih, hobi Anda? Memasak, menjahit, atau mengajar anak-anak? Nah, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.
3.
Lihat Kenyataan
Setelah berkhayal,
kembalilah ke realita. Kepala boleh di langit, tetapi kaki harus tetap menjejak
bumi. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik
orang lain. Jika mampu memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda
berbakat membuka katering. Atau, sabar melatih anak, mampu dan terlatih
mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les
dan pembimbing.
4.
Buat Rencana Bertahap
Mulailah membuat
rencana bertahap. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat
ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang
Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan
lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan
benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda.
5.
Susun Berbagai Rencana
Ketika usaha mulai
berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau
D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir
kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus
menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan
delivery service. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana C,
dan seterusnya.
6.
Buat Anggaran
Jika usaha sudah
berjalan, buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Pisahkan antara
pemasukan dan pengeluaran dari gaji suami atau istri untuk biaya sehari-hari,
dengan hasil usaha. Sebaiknya, uang dipecah ke dalam dua rekening bank, dan
jangan masuk ke dompet, agar tidak boros dan mudah melihat laba yang didapat.
Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki.
Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki.
Noverita K. Waldan